Forum Pacitan Sehat : Sebagai daerah dengan tingkat kerawananan bencana
cukup besar, kabupaten Pacitan wajib memiliki standart Operating Procedur (SOP)
mitigasi bencana. Apalagi posisi kota diujung selatan Jawa Timur Ini berhadapan
langsung dengan samudera Indonesia yang berpotensi terdampak gelombang tsunami.
Penegasan itu disampaikan Komandan
Korem 081/Dhirotsaha Jaya Kolonel (Inf) Widodo Iryansyah usai pembukaan
latihan terpadu gladi lapang penanggulangan bencana gempa dan tsunami,Jum’at
(20/9) di Pacitan. SOP ini merupakan upaya penyeragaman penanganan jika
sewaktu-waktu terjadi bencana.
Menurut Danrem produk SOP tersebut
kemudian akan diberikan kepada masing-masih kepala desa. Sehingga jika kemudian
bencana benar-benar terjadi, pihak desa telah siap menghadapinya. Harapannya
tentu untuk meminimalisir korban dan kerugian. Termasuk langkah-langkah segera yang harus diambil sang kepala desa untuk melakukan evakuasi warganya ke
lokasi-lokasi aman maupun pengungsian.
Sementara itu Bupati Pacitan
Indartato mengatakan ada empat titik di tiga wilayah kecamatan paling rawan
terdampak tsunami. Yakni Kecamatan Pacitan, dua titik di Kecamatan Ngadirojo,
dan satu kawasan lagi di Kecamatan Sudimoro. Dengan SOP bersama ini maka
standart mitigasi bencana akan seragam baik yang dilakukan pemerintah,
TNI/Polri maupun kepala desa.
Disinggung tentang kesiapan daerah,
Bupati tidak mempermasalahkannya. Karena di Kabupaten Pacitan telah terbentuk
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dimana lembaga tersebut akan
disokong instansi lain. Tidak itu saja, dengan upaya dan bantuan dari
pemerintah pusat maupun
provinsi Indartato yakin langkah meminimalisir dampak bencana alam akan sesuai
rencana.
Dalam latihan gabungan ini sendiri
jajaran Korem 081 di tingkat Komando Distrik Militer (Kodim) menerjunkan 300
orang personil. Latihan sendiri akan dilaksanakan selama delapan hari. Salah
satu bentuk latihan adalah upaya penyaluran bantuan sebanyak 10 truk dari
wilayah Kabupaten Ponorogo dan Madiun.
No comments:
Post a Comment