Kemampuan
petani dalam mengolah lahan pertanian, berpengaruh terhadap kemampuan
produksi gabah, selain alih tekhnologi sebagai
penunjang. Untuk itu peran dari petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian
sangat penting untuk mengajarkan petani lebih meningkatkan sumber dayanya.
Penegasan itu disampaikan bupati Indartato (Rabu 16/01/2013) saat memberikan
pembinaan kepada para penyuluh pertanian di pendopo Kabupaten.
Bupati minta agar PPL lebih dekat dengan petani sehingga dapat mendengar
keluh kesah sekaligus memberikan pembelajaran mengolah lahan pertanian. Hal
ini sangat penting agar cara pandang petani yang masih tradisional berubah
modern. Yakni menjadi petani yang profesional dengan hasil maksimal.
Untuk saat ini konsumsi beras masyarakat Pacitan masih sekitar 124 gram per
kapita per tahun. Jauh lebih banyak dari angka konsumsi Provinsi bahkan
Nasional. Memang, dibanding hasil produksi tingkat kebutuhan masyarakat masih
mencukupi. Namun untuk menuju target P2PN tentu angka tersebut perlu
dibenahi.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Pacitan Pamuji, jumlah
produksi padi tahun 2012 sebanyak 98 ribu ton, sedangkan angka kebutuhan
hanya 65 ribu ton. Sehingga, produksi masih mengalami surplus 32 ribu ton.
Jika angka konsumsi masyarakat dapat ditekan hingga mendekati standar SPM,
pamuji berasumsi surplus padi mencapai lebih dari 50 ribu ton per tahun.
Lebih lanjut Pamuji menyatakan, sesuai data tahunan, produksi beras petani
Pacitan mengalami pertumbuhan 2 hingga 3 persen per tahun. Angka tersebut
masih mungkin ditingkatkan menjadi 5 persen asalkan petani dapat
bersungguh-sungguh sementara peran PPL lebih optimal. Berbagai terobosan juga
dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, diantaranya, melalui
peningkatan KRPL,PUAP,SLPTT, pengadaan alat mesin pertanian hingga
pengembangan jaringan irigasi. (FKS)
|
No comments:
Post a Comment