Desa Hadiwarno Kec. Ngadirojo Terbitkan Perdes Batasi Nonton TV

Forum  Pacitan Sehat - Mencerdaskan anak tidak hanya cukup melalui pendidikan formal di sekolah. Namun lebih dari itu, keseharian anak-anak saat berada di rumah justru menjadi hambatan untuk belajar karena longgarnya pengawasan. Sadar akan hal tersebut, masyarakat Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, memiliki terobosan jitu menjadikan keseharian anak anak dirumah lebih fokus belajar. Dengan berani pemerintah desa setempat memberlakukan pembatasan  melihat tayangan televisi dirumah pada jam belajar.


Peratutan desa (Perdes) yang sudah diterbitkan sejak tahun 2008 itu sampai saat ini terbukti efektif.Larangan  menghidupkan pesawat televisi  tersebut berlaku  mulai pukul 18.00-20.00 WIB. Selama dua jam saat pemberlakuan waktu bebas siaran televisi itu hampir semua perangkat audio visual yang dimiliki warga benar-benar dimatikan. Warga yang sebelumnya terbiasa melihat acara-acara pada jam-jam prime time kemudian mengalihkan kegiatannya. Dari menonton ke saling berinteraksi.

Manfaat lain juga dirasakan  Maya, salah seorang siswa SLTP di desa setempat. Pasca pemberlakuan perdes nomor 3/2008 itu Dia mengaku lebih fokus belajar karena tidak lagi mendengar hingar bingar musik jingle iklan atau tangisan akting seorang pemain sinetron yang menganggu konsentrasi. Dengan larangan itu juga kegiatan agama di masjid tidak terganggu. Sesuai kebiasaan, anak-anak akan mengaji di masjid dan kemudian dilanjutkan dengan belajar.

Bagi desa diwilayah pelosok seperti Hadiwarno penerapan perdes semacam ini dianggap sebagai sebuah keputusan yang berani. Sekaligus terobosan demi masa depan anak. Bagaimana tidak, sebagai daerah yang jauh dari pusat kota, kebutuhan akan hiburan tentu cukup tinggi. Namun mereka dapat mengesampingkannya karena ingin anaknya menjadi cerdas.Demikian alasan yang dikemukakan kepala desa (kades) setempat Sugiyanto.

Sugiyanto menjelaskan untuk menjamin aturan bisa berjalan dengan baik, pihaknya membentuk tim monitoring dari beberapa elemen masyarakat desa. Tim itu bertugas melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan perdes. Jika kemudian diketahui ada warga yang melanggar kemudian akan dicatat. Dan setiap bulan dilakukan evaluasi. Selain untuk tujuan menjamin kenyamanan belajar, perdes juga punya fungsi lain. Yakni, hemat energi.