Thursday, June 16, 2011

Enam Kecamatan di Kabupaten Pacitan Kekurangan Air Bersih

PACITAN (Forum Pacitan Sehat) Dalam beberapa hari terakhir ini, 6 wilayah kecamatan di Kabupaten Pacitan Jawa Timur, mulai mengalami dampak kekeringan. Sumber air mulai menghilang, bahkan sebagian sumur milik warga mulai kering. Kondisi ini terjadi di kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Ngadirojo, Sudimoro dan Tulakan.

Dari pantauan Forum Pacitan Sehat  sejak beberapa hari terakhir sebagian warga Dusun Godek Wetan Desa Jetak Kecamatan Tulakan mengandalkan kubangan di area sawah yang menampung air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai urusan mandi hingga memasak. “Memang kotor tapi mau bagaimana lagi. Sumur di rumah kering airnya,” kata Manto, warga Dusun Godek Wetan, Rabu (15/6/11).

Kebanyakan warga menilai kondisi tanah yang berbatu berdampak sumber air tanah menyusut drastis saat musim kemarau tiba. Mereka akhirnya berusaha memenuhi kebutuhan air bersih meski hanya mengandalkan kubangan. “Air bersih menjadi barang mahal di dusunnya,” ujar Katmanto.

Lantaran memanfaatkan air kubangan untuk mandi dan memasak, keluhan gatal-gatal dan sakit perut sering muncul. “Kami berharap pemerintah memberi bantuan air bersih ke sini. Selama ini belum pernah ada mobil tangki yang mengirim air,” tuturnya.
Masih di kecamatan yang sama, warga dusun Krajan Desa Ngumbul juga mengalami hal serupa. Beberapa titik mata air milik warga kini mulai mengering. “Kami terpaksa harus jalan kaki hingga beberapa kilo untuk mencari air bersih sekedar untuk memasak di rumah,” tukas Maryam.

Beberapa warga mulai merasa khawatir bila dampak kekeringan ini tidak segera teratasi. “Kalau sekedar memberikan bantuan air bersih itu hanya akan mampu bertahan beberapa hari, pemerintah mestinya juga memikirkan bagaimana mencarikan solusi jangka panjang, seperti berkoordinasi dengan kepala desa untuk mencari sumber air yang bisa dikelola warga,” tukas Mujib, aktifis kepemudaan desa Ngumbul.

Dirinya melihat, dari tahun-ketahun, sebenarnya fenomena kelangkaan air bersih ini sudah menjadi hal yang umum bagi masyarakat. “Selama ini, respon pemerintah belum ada, atau mungkin memang pemerintah belum mendapat laporan dari bawah, kondisi ini akan semakin kritis bila terus didiamkan,” ujarnya.

Konkritnya, menurut Mujib, warga sangat menanti adanya upaya pemerintah daerah untuk mengupayakan terwujudnya instalasi air bersih yang memungkinkan beberapa wilayah di desa tersebut bisa menikmati air bersih. “Sumber mata air sebenarnya masih ada yang bisa dimanfaatkan secara melimpah, namun instalasi untuk menyalurkan masih butuh uluran tangan pemerintah,” tandasnya.

Sementara itu, Sebagai langkah antisipasi, pemerintah kabupaten setempat mulai menyiagakan armada truk tanki guna kepentingan distribusi air bersih. “Kita sudah siapkan armada tanki sebanyak lima buah,” kata Kepala Bagian Umum Pemkab Pacitan, Putatmo Sukandar.

Jumlah truk tanki sebanyak itu diperkirakan Putatmo mampu melayani kebutuhan air bersih warga di wilayah-wilayah itu. Yakni Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Ngadirojo dan Sudimoro. Sesuai kapasitas, setiap tanki mampu membawa air sebanyak 5.000 liter. Dari lima kecamatan itu, prosentasenya lebih banyak di wilayah barat dengan perbandingan 70 persen banding 30 persen. Semua armada akan melayani kebutuhan air bersih warga secara bergiliran. Masing-masing desa akan mendapat alokasi sebanyak dua tangki.

Putatmo mengungkapkan, hingga kini instansinya belum menerima permintaan dropping air bersih. Hanya saja, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, pihaknya siap menyalurkan. Teknisnya, masing-masing kepala dusun atau desa yang membutuhkan air bersih akan dikoordinasikan oleh kecamatan. Selanjutnya surat permohonan akan dikirimkan ke bupati.

No comments:

Post a Comment

ads

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI FORUM PACITAN SEHAT