BUPATI PACITAN PELAJARI POSDAYA DI KULON PROGO

Forum Pacitan Sehat, Bupati  Pacitan Indriyanto melakukan studi banding di Kabupaten Kulon Progo untuk mempelajari Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) 19/3/2011. Dalam kunjungannya, Indriyanto didampingi oleh segenap pejabat pemkab dan pengurus Tim Pembina (TP) PKK setempat.

Kehadiran Indiyanto disambut Bupati H Toyo Santoso Dipo di Posdaya Menara, Desa Temon Wetan, Kecamatan Temon, Sabtu (19/3). Selain di Temon Wetan, kunjungan juga dilakukan di Desa Bojong, Panjatan. Dalam kesempatan itu hadir pula ketua Yayasan Damandiri selaku pemrakarsa Posdaya Dr Haryono Soeyono.

Indriyanto menyatakan, di Pacitan Posdaya sudah tumbuh sejak tahun lalu. Namun saat ini perkembangannya belum optimal. Jumlahnya masih relatif sedikit dan kegiatannya belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. “Oleh karena itu saya ingin belajar dari Kulon Progo, bagaimana cara meningkatkan peran Posdaya agar secara riil bisa memajukan kehidupan warga Pacitan.

Disamping itu juga bagaimana cara meningkatkan jumlah kelompok agar bisa berkembang lebih pesat,” ungkap Indriyanto.

Menanggapi hal tersebut Toyo menyatakan, di Kulon Progo Posdaya tumbuh sejak sekitar 5 tahun lalu. Saat ini sudah ada di 3 kecamatan, yakni Temon, Pengasih dan Panjatan. Di Temon, kata dia, ada 22 kelompok, Panjatan 101 dan Pengasih 100, jelasnya.

Perkembangan Posdaya, ujar Toyo, merupakan inisiatif masyarakat. Pemkab dan Yayasan Damandiri hanya menjadi fasilitator saja. “Pada dasarnya Posdaya merupakan wadah dari kegiatan warga yang sudah tumbuh sejak lama,” tandas Toyo.

Haryono Soeyono menyambut baik inisiatif kedua pemkab untuk mengembangkan kelompok Posdaya. Sebab, kata dia, Posdaya bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat agar tidak tergantung pada pihak lain.

Guna menyongsong kemajuan daerah, kata mantan Kepala BKKBN itu, kemandirian masyarakat mutlak diperlukan. Agar nanti bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan tersebut. “Seperti Kulon Progo yang tengah merencanakan megaproyek, masyarakat harus benar-benar siap. Jangan sampai nanti malah menjadi penonton yang tidak bisa menikmati kemajuan yang ada,” tandas Haryono. (Sarif_forkab)