Sunday, April 10, 2011

Ketahanan Pangan Kuat Dengan Berbasis Keluarga


Forum Pacitan Sehat : Masalah ketersediaan pangan dimasa yang akan datang, baik skala nasional maupun dunia terus dicermati pemerintah. Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan,  melalui Kementerian Pertanian dirintis Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Terlebih pangan merupakan komoditas strategis. “Ketahanan pangan akan lebih kuat apabila basisnya di rumah tangga,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Suswono ketika berkunjung ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur  (Jatim), Sabtu (9/4).
Sebagai tindak lanjut Kementerian Pertanian (Kementan) menggulirkan program KRPL. Dalam program itu dikembangkan sejumlah jenis tanaman pangan produktif dan ternak. Untuk tanaman antara lain jenis sayur,  buah, cabai maupun empon-empon.  Sedangkan ternak bisa berupa budidaya lele, ayam, dan kambing. Namun pengembangan itu masih tergantung luasan lahan yang tersedia. Artinya, penerapannya dilakukan dengan sistem grid. Misalnya, grid satu untuk tanah pekarangan yang sempit dan lain sebagainya. Jadi semakin luas lahan, ragam tanaman dan ternak yang dibudidayakan juga semakin banyak.

Diakui Mentan upaya semacam itu sudah pernah dilakukan masyarakat. Hanya saja, seiring perkembangan waktu pengembangan tanaman pangan di pekarangan mulai ditinggalkan. Sebab, masyarakat merasa punya uang sehingga beranggapan semua bisa dibeli. Padahal, ketersediaan barang kebutuhan tersebut tidak selalu ada dipasaran. “Seperti kemarin kita dikagetkan dengan harga cabai yang diatas Rp 100 ribu. Budaya inilah yang akan kita bangkitkan kembali. Padahal ini sudah lama dilakukan dan masyarakat terbiasa menanam disekitar rumah. Dan ini mulai ditinggalkan,” akunya.

Upaya penguatan dan ketersediaan pangan itu sendiri sesuai instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mampu menjadi produsen bahan pangan. Terlebih, khusus beras, ditargetkan dalam 5-10 tahun kedepan bisa surplus 10 juta ton.
 
Sehingga tidak perlu impor.  Terlebih lahan yang tersedia masih cukup banyak dan luas. Disisi lainnya produktivitasnya masih bisa ditingkatkan. (SBY). Dimana negara harus bisa dan tidak hanya di desa, upaya serupa juga bisa diaplikasikan di kota-kota besar. Karena penanaman menggunakan polibag. Sehingga faktor keterbatasan lahan akibat padatnya pemukiman bukan lagi menjadi alasan. Terlebih pihak Kementan telah mengembangkan budidaya tanaman secara vertikulture.
 
Sementara itu, bupati Pacitan Indartato mengakui, Program RPL sendiri merupakan sebuah terobosan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri baik secara energi maupun gizi. “Muaranya tertuju pada pertumbuhan penduduk yang sehat.
Dalam program RPL itu dikembangkan sejumlah jenis tanaman dan ternak berbasis pekarangan. Untuk tanaman  antara lain jenis sayur, buah, cabai maupun empon-empon. Sedangkan ternak bisa  berupa budidaya lele, ayam, dan kambing. “ Untuk saat ini kawasan RPL di Pacitan baru diaplikasikan untuk 37 kepala keluarga (KK). Sesuai target, pada tahun 2015 keberagaman pangan masyarakat berada di angka 95. Hal serupa juga dipatok untuk pemenuhan gizi,” ungkap Bupati. (an/frend)

No comments:

Post a Comment

ads

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI FORUM PACITAN SEHAT